Jumat, 28 September 2012

Segelas anggur merah

denting yang tak akan pernah berhenti, melodi yang terus bernyanyi..
untukmu, untuk jiwa yang telah membawa aku kembali terbangun..

kau tuangkan isi, dan kau adauk, lalu habis...
kau tuangkan isi, kau aduk perlahan, lalu habis..
dan kau tuangkan isi, kau diamkan, lalu kau biarkan ia usang..
lalu terbuang siasia..

memang gelas itu akan sama , dan isi itu akan sama..
namun, kau yang membuatnya nikmat, atau kau yang membuatnya hambar tanpa rasa..
kau teguk dengan hati-hati, kau icipi dengan perlahan, mengurai rasa dibalik tetes anggur merah..
memang akan berbeda, saat kau meneguknya dengan ambisi, atau tanpa yujuan, maka berbeda..
rasa itu tak akan ada, uraian rasa manis, asam, ringan, dingin, hangat, itu tak akan kau rasa..
yang tersisa hanya bisu dan hambar..
tak bermakna, tak seirama dengan segelas anggur merah..

komposisi yang sempurna, sepadan dengan lama proses penantiannya..
terjaga, dan tak pernah hilang aromanya..
selalu memberi candu bagi peneguk..
candu yang hanya akan dirasa saat kau meneguknya dngan uraian komposisi...
karena akan berbeda makna..

jika ia datang hanya karena fisikmu, maka ia akan pergi karenanya juga..
jangan pernah menangis untuk jiwa yang tak menghargai rasa..
kau terlalu berharga untuk teteskan mutiara..

taktir tuhan tak selalu memberi satu jalan, ia selalu memberi dua jalan agar kita menjadi hamba yang mau berfikir dan berusaha..
tak ada kata terlmabat untuk menjadi indah, selama indahmu untuk yang layak bagimu, wahai anggur merah..

senyummu tak akan membuatmu hilang dari dunia, namun senyummu akan membuatmu menjadi anggur yang kuar, bearoma nikmat..
tersenyumlah, karena kau pantas tersenyum :)