Sabtu, 07 Maret 2015

A LIST

Saya memang memiliki konsep dan rancangan hidup, memiliki beberapa mimpi dan list yang harus dikerjakan, baik sekarang, besok, seminggu, setahun, bahkan beberapa tahun.
Tapi...
Beberapa list berhasil memecahkan heningnya tembok coretan, list itu masih sama, belum tercoret, dan bahkan bila waktunya tiba, list itu hanya berganti tempat, belum dicoret.
Setiap melihat list itu, saya tertawa kecil, senyum menertawakan diri sendiri, bodohnya...

Akhirnya list itu terlepas sendiri dari tempat menempelnya, bukan karena terlepas atau dilepas, tapi memang karna list itu yang ingin melepaskan targetnya.

MENIKAH..

Pertama kali menulis list itu adalah awal semester 4, mengapa? karna saya melihat teman-teman terlampau banyak yang sudah menyebar undangan, ada yang sudah menggendong anak, saya ingin..
Tapi akhir semester, saya mendapat cubitan halus tentang kisah pernikahan. membuat murung.

Awal semster 5, menulis target yang sama, mengapa? karena melihat teman-teman sudah memegang tangan lelakinya, tersenyum bahagia dan merasa terbebas dri fitnah dunia, saya ingin..
Tapi, di akhir semester, tamparan pertama sebuah untaian manis, janji angin, dan sebuat penantian pun terjawab.. sangat sakit

Awal semester 6 saya mengganti waktunya, menikah di semester 6, mengapa? orang tua saya menikah di semester ini, mereka menceritakan kehidupan yang berbeda, bahagia, support bersama, melihat dari sisi lain sebuah hubungan, getting old together, lagi-lagi saya ingiinn..
Tapi akhir semester 6, tamparan kedua sebuah perasaan, harapan, dan sebait doa, terungkap... membuat diam, tak lagi berkutik, namun lebih kuat.

Semester 7 saya tak lagi melihat list tersebut, selalu melewatkannya ketika akan mencoret list yang telah terlaksana. hingga list tersebut lepas sendiri, saya tak menyadari, dan hilang terbawa angin..
Saya tidak lagi membuat list, saya menjalankan hari apa adanya, saya menikmati waktu demi waktu, bersyukur lebih banyak, 
Biarkan dia mengalir, tanpa kita meminta dia untuk mengalir.