Mungkin ketika kecil, kita sering mendengar kalimat "belajar yang rajin, biar pintar"
Benar saja, sampai sekarang saya masih memikirkan kalimat itu, dan perlahan menemukan penjelasan bahwa belajar menjadikan seseorang lebih tahu. Pintar itu penilaian.
Setiap hari kita belajar, dan akan terus belajar sampai mata tertutup dan tak dapat terbuka lagi, saat itulah orang lain belajar dari sosok kita.
Belajarlah dari hal kecil agar kita lebih termotivasi untuk menggali lebih dalam, dan belajarlah dari kejadian hebat agar kita dapat memahami lebih luas.
Dari dulu saya mengamati nyamuk yang ingin menghisap darah. Saat hingga dibadan seseorang, dia tidak langsung menancapkan jarum dan menghisap, nyamuk mencari jalan keluar darah terbaik, tempat menancapkan jarum yang tepat, mengatur posisi menghisap agar nyaman. Ketika semua sudah terpenuhi, bisa jadi nyamuk lebih dulu dipukul oleh tangan dan mati, bisa jdi setelah kenyang dia tidak mampu terbang dan mati oleh pencetan tangan, atau bisa jadi dia kenyang dan pergi dengan leluasa. Proses itu menjadikan saya belajar untuk tidah gegabah dalam melangkah, selalu bersikap empati dan lihat kondisi.
Benar saja, sampai sekarang saya masih memikirkan kalimat itu, dan perlahan menemukan penjelasan bahwa belajar menjadikan seseorang lebih tahu. Pintar itu penilaian.
Setiap hari kita belajar, dan akan terus belajar sampai mata tertutup dan tak dapat terbuka lagi, saat itulah orang lain belajar dari sosok kita.
Belajarlah dari hal kecil agar kita lebih termotivasi untuk menggali lebih dalam, dan belajarlah dari kejadian hebat agar kita dapat memahami lebih luas.
Dari dulu saya mengamati nyamuk yang ingin menghisap darah. Saat hingga dibadan seseorang, dia tidak langsung menancapkan jarum dan menghisap, nyamuk mencari jalan keluar darah terbaik, tempat menancapkan jarum yang tepat, mengatur posisi menghisap agar nyaman. Ketika semua sudah terpenuhi, bisa jadi nyamuk lebih dulu dipukul oleh tangan dan mati, bisa jdi setelah kenyang dia tidak mampu terbang dan mati oleh pencetan tangan, atau bisa jadi dia kenyang dan pergi dengan leluasa. Proses itu menjadikan saya belajar untuk tidah gegabah dalam melangkah, selalu bersikap empati dan lihat kondisi.
