hai..
selamat malam sahabat-sahabat kebahagiaan :))...
bagaimana kabar kalian semua? semoga selalu diberi kesehatan, baik sehat fisik maupun mental *LOL*
ahh, aku tak tau harus bagaimana, atau memulai dari apa, atau bahkan bercerita apa ,,
entahlah...
apakah kalian pernah berada pada situasi dimana kalian ingin berteriak, mengeluarkan pendapat, dan mengutarakaan perasaan yang sudah berkecamuk dalam diam?
bagaimana rasanya? bagaimana kalian bisa menghilangkannya?
kalian tahu? itu menyiksa, yah sangat menyiksa..
aku ingin sekali berteriak padanya, atau bahkan tertunduk menangis di depannya, berharap dia merangkulku penuh rasa sabar dan pengakuan, namun kita tidak bisa...
aku ingin dia tau, bahwa aku membaca tiap langkahnya, tiap sorot mata yang ia tuju, dan tiap kata yang ia keluarkan, tapi ternyata aku hanya patung, yang ia tumpahi ribuan unek-uneknya..
miris,
karena kita mengetahui bagaimana aslinya, namun dia masih memakai topeng kebohongannya, dan mengira aku tak tau apa-apa...
tapi aku kembali bangkit..
aku bukan wanita yang akan patah bila terinjak, aku mungkin putri malu, yang kalian kira akan layu selamanya,
namun aku bukan dia, bukan bunga yang layu dan mudah tumbang, aku putri malu yang akan kembali merekah dengan indah, dan kembali menatap langit biru nan luas..
aku masih menyayangiimu, aku masih berdoa untukmu, aku tak pernah menghapusmu...
namun aku percaya DIA, percaya takdirNYA dan jalanNYA,
kebahagiaanmu, adalah senyumku , ALLAHU YAHFADZKA
selamat malam sahabat-sahabat kebahagiaan :))...
bagaimana kabar kalian semua? semoga selalu diberi kesehatan, baik sehat fisik maupun mental *LOL*
ahh, aku tak tau harus bagaimana, atau memulai dari apa, atau bahkan bercerita apa ,,
entahlah...
apakah kalian pernah berada pada situasi dimana kalian ingin berteriak, mengeluarkan pendapat, dan mengutarakaan perasaan yang sudah berkecamuk dalam diam?bagaimana rasanya? bagaimana kalian bisa menghilangkannya?
kalian tahu? itu menyiksa, yah sangat menyiksa..
aku ingin sekali berteriak padanya, atau bahkan tertunduk menangis di depannya, berharap dia merangkulku penuh rasa sabar dan pengakuan, namun kita tidak bisa...
aku ingin dia tau, bahwa aku membaca tiap langkahnya, tiap sorot mata yang ia tuju, dan tiap kata yang ia keluarkan, tapi ternyata aku hanya patung, yang ia tumpahi ribuan unek-uneknya..
miris,
karena kita mengetahui bagaimana aslinya, namun dia masih memakai topeng kebohongannya, dan mengira aku tak tau apa-apa...
tapi aku kembali bangkit..aku bukan wanita yang akan patah bila terinjak, aku mungkin putri malu, yang kalian kira akan layu selamanya,
namun aku bukan dia, bukan bunga yang layu dan mudah tumbang, aku putri malu yang akan kembali merekah dengan indah, dan kembali menatap langit biru nan luas..
aku masih menyayangiimu, aku masih berdoa untukmu, aku tak pernah menghapusmu...
namun aku percaya DIA, percaya takdirNYA dan jalanNYA,
kebahagiaanmu, adalah senyumku , ALLAHU YAHFADZKA
