Sabtu, 18 Maret 2017

Mirror-ing

Tentang dunia yang dia tidak memiliki batas.  Sedang kita memiliki akhir

Dulu, ku senang melihat ke langit.
Senang, Sedih, terhimpit, berduka, ataupun gelisah.
Langit, entah dia mendung, putih, biru cerah, dan jingga.

Langit menunjukkan kelapangannya, dan kita menunjukkan kekerdilan yang sebenarnya hati kita lebih lapang.

Langit yang selalu menunjukkan bagaimana keadaannya, dan banyak manusia mengeluhkan. Sedangkan kita yang selalu menutup diri dari hati kita sendiri, dan menyalahkan orang lain yang tidak memahami kita.

Langit yang terlihat kokoh dan gagah, padahal dia hanya batas tidak tersentuh.
Sedangkan kita yang jelas tersentuh dan dekat, namun merasa lemah dan tak berdaya.