Minggu, 18 November 2012

just me alone~


Bangkit tanpa harus menelaah ke belakang, apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa bisa demikian..
Rasanya sulit bila hanya berdiri dan mulai melangkah kembali, setelah sekian lama ia membantu kita untuk berdiri dan melangkah..
Namun ia membiarkan kita terjatuh tanpa menolong kita, meninggalkan kita jauh di belakang, dan ia tak menengok sedetikpun..

Dan saatnya ku harus kembali belajar berdiri, menyeka air mata yang ribuan kali berjatuhan, kembali belajar untuk berdamai dengan keaddan, kau malah kembali, dan meminta agar aku berjalan di sampingmu, menjadi teman berceloteh, dan tempat kau kembali bila kau sndiri,,
Kau yang sudah bisa berlari, dan aku saja yang masih berdiri lalu kau suruh aku untuk berlari bersamamu..

Aku lebih nyaman bersama diriku yang belajar bagaimana rasanya berdiri setelah terjatuh, sekian kali, lalu mencoba langkah-langkah kecil bersama orang-orang yang menyayangiku ketika aku harus menangis, tertawa, bahkan tak tentu arah, aku lebih nyaman dengan diriku yang tak memaafkanmu, tak mau tahu lagi apa yang akan kau lakukan dan kerjakan, karena kau yang membuatku dalam bahaya, dank au yang membuatku jatuh dalam bahaya..

Kenapa kau memintaku untuk berjalan di sampingmu, sedangkan kau memilikinya yang terlihat sempurna, ada di saat kau membutuhkan, ada saat kau tertawa, menangis dan terluka,,

Jauh jauhlah kau dari hariku, jauh jauhlah kau dari pandangku..
Kejar saja bunga yang kau anggap indah di mata mu, tak perlu kau dating padaku memberi ribuan alasan yang semua orang menggunakan nya, apa kau tak mengenal kata basi? Sedangkan kau sangat fasih mengucap 4L4Y? apa kau sudah paham dengan apa yang kau ucap?

Senin, 05 November 2012

never give up :)


Dulu, dalam kitab besar yaitu laufum mahfudz, apa yang menjadi takdir kita sudah tertulis, apa yang akan terjadi, sudah tertulis..
Lalu apakah kita harus menunggu untuk sebuah takdir? Tidak sama sekali, kita harus bangkit dari sebuah mimpi, membangun cita-cita, dan mengejarnya, membiarkan hari-hari yang telah lalu ya berlalu saja, hidup untuk masa kini dan menyiapkan masa depan, toh yang kemaren tidak akan terulang, bila kau ingin terus mengingat masa lalumu, bayangkan apa yang sudah bisa terjadi padamu dimsa sekarang, untuk apa meratapi ruang hitam yang sudah kita lewati, toh yang berada dalam ruangan itu pun telah berpindah di ruang lain? Untuk apa terus menangis pada malammu yang seharusnya kau buat meratapi dosamu, bukankah sang Pencipta selalu mencintaimu, menyayangimu, memberi apa yang kau butuhkan, menguatkanmu, selalu berada dekatmu, kapanpun dimanapun, bodohnya bilaa kau menangis untuk masa lalu yang hanya ada saat dia menginginkanmu..
Hidupmu untuk apa bila kau hanya berdiam pada titik tak tentu, bukankah tujuanmu hidup itu untuk membayar keringat pengorbanan orang yang kau sayang, mebalas budi orang tua? Mengapa masih mebasahi matamu dengan airmata tak berharga, kapan kau bisa membayar bila hanya terdiam, merenung, dan berharap angina mampu membawamu kembali kemasa lalu, pendduk langit tertawa pasti, sungguh kerdil otakmu..
Hei, kenapa kau tetap menunggu sesuatu yang kau sendiri tak tau akhirnya? Bukankah sudah jelas, kau dan takdirmu sudah tertulis? Bila kau menunggu, berapa banyak lelaki baik yang kau sia-sia? Berapa banyak lelaki yang lebih mulia yang kau sia siakan?
Dimana tujuanmu dulu, yang hidup untuk akhiratmua, menuju indahnya negri yang tak pernah terjamah mata, tangan, kaki, bahkan pikiranpun..

Kau, dan segala kelebihanmu..
Berhak kau berikan pada ia , yang terbaik untukmu, yang berani berikrar didepan halayak ramai, malaikat, bahkan sang penyatu hati…
Bukan dia yang telah membuatmu berangan, tanpa tindakan, dan hanya membual tanpa bukti …