Minggu, 30 April 2017

BELAJAR LEBIH TANGGUH, MBA!

Belajar dari waktu yang tak lagi terulang dan kenangan yang menjadi bagian dari kehidupan.

Belajar merupakan proses yang menjadikan seseorang lebih baik dan lebih mengerti. Bagaimana dengan belajar yang menjadikan kita takut dan enggak membuka hati lebih lapang?
Belajar mengenai peran dalam kehidupan yang tak terlukin dengan indah, dan justru tercoret dengan acak. Menjadikannya berhenti sejenak dan berpikir bahwa “kehidupan tanpanya, adalah mungkin dan bisa jadi lebih indah.”
Berpikir lebih dalam dan mencoba mencari jalan keluar lain, namun kembali pada keadaan di mana “jalani saja” menjadi pilihan terakhir.


Belajar kali ini membuatnya lebih kuat dan berlapang dada, bahwa peran yang dilihatnya tak lagi indah dan menjadi idola. Kuatlah, bisa jadi kau memang tidak diciptakan berdampingan dengan peran tersebut.

Sabtu, 08 April 2017

WEJANGAN

kali ini, kali pertama kakiku menginjak lingkungan yang cukup bebas, tidak ada keharusan berperilaku dan keseragaman.

Selasa, dimana aku membuka mata lebih lebar dan hati lebih lapang.

"kalian merasakan sakit hati, diputus cinta, ditinggal nikah, dan kecewa, itu semua hanya ujian, tes dikelas pertama, ingat pertama kali kalian nangis karna ditinggal ibu saat masuk TK? itu sama, pacar kalian, orang terkasih kalian aan bernasib sama, menggalkan kalian!
Menangis ah seperlunya, ingat kalian harus lulus di ujian itu, itu baru ujian kelas 1, beum lagi kalian harus melanjutkan ke kelas 2, 3, dan 4, hingga seterusnya. tidak ada yang menyukai ujian, dan kalian bukan satu-satunya yang harus menyelesaikan ujian. we're!"

dan aku tersadar, dia sudah bahagia dan aku masih berpikir tentang dirinya. How foolish i am!


 Rabu, dimana aku membuka cakrawala lebih lebar, dan menuliskan listku lebih banyak, semoga!

beliau bercerita tentang universitas impianku, dan mungkin kebanyakan orang, Harvard. Beliau bercrita bagaimana kesederhanaan dalam mencari ilmu dan tetap merendah namun menggali dalam dan lebih dalam. Bagiku, 2 jam itu bukan kuliah, namun motivasi untuk lebih dan lebih merasa lapar akan ilmu dan juga perjuangan, beliau bukan pamer namun memotivasi. Bagaimana sikapnya yang tetap merakyat, namun berpikirnya mengangkasa tinggi dan luas.
"Kalian suatu saat bisa ke sana, pasti, berusahalah"


at the end of that day, kami berdisukusi panjang mengenai perjuangan, kekecewaan dan kembali termotivasi tentang kehidupan tidak semudah orang oikir, namun juga tak sesulit yang terbayangkan. yang terpenting adalah, terus berjalan dan berusaha, slow but sure.